LAPORAN
PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
TPT 2017
ACARA
II
RUMUS
EMPIRIS
Disusun
Oleh :
Nama : Rendra Yuda
NIM : 14/363964/TP/10944
Gol : Kamis
PJ Harian : Laila
Rahmawati
LABORATORIUM
TEKNIK SUMBER DAYA
LAHAN DAN AIR
JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
praktikum sebelumnya yaitu praktikum acara IA dan IB, kita sudah banyak belajar
mengenai anasir / unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, evaporasi,
radiasi matahari dan curah hujan. Juga belajar mengenai alat-alat untuk
mengukur anasir iklim tersebut contohnya : evaporimeter, ombrometer,
thermometer, Campbell stokes dan lain-lain.
Untuk
mengetahui nilai atau hasil dari pengukuran anasir iklim tersebut maka kita kan
banyak menggunakan rumus-rumus fisika atau juga hukum fisika yang telah ada
atau juga menggunakan rumus empiris. Rumus empiris yaitu rumus yang diperoleh
secara empiris, dari suatu kejadian ( dalam hal ini kejadian alam) yang
terjadi.
Di
dalam praktikum acara II ini akan dilakukan perhitungan untuk mencari evaporasi
dan radiasi matahari berdasarkan data yang telah diketahui. Sebagian
perhitungan untuk mencari evaporasi diambil dari rumus empiris yaitu didasarkan
pada rumus diffusitas dan radiasi. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari
rumus-rumus empiris yang biasa digunakan untuk mencari perhitungan anasir /
unsur-unsur iklim.
B.
Tujuan
Penggunaan
rumus empiris untuk penggunaan yang berkaitan dengan biologis (biological
application).
C.
Manfaat
Mengetahui
penerapan rumus empiris di bidang yang berkaitan dengan biological application.
BAB II
DASAR TEORI
Evapotranspirasi
tanaman (Etc) adalah perpaduan dari dua istilah yaitu evaporasi dan
transpirasi. Kebutuhan air dapat diketahui berdasarkan kebutuhan air dari suatu
tanaman. Apabila kebutuhan air suatu tanaman diketahui, kebutuhan air yang
lebih besar dapat dihitung (Peter E Black, 1991). Evaporasi yaitu penguapan di
atas permukaan tanah, sedangkan transpirasi yaitu penguapan melalui permukaan
dari air yang semula diserap oleh tanaman. Atau dengan kata lain,
evapotranspirasi adalah banyaknya air yang menguap dari lahan dan tanaman dalam
suatu petakan karena panas matahari (Asdak, 1995).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi evaporasi adalah suhu air, suhu udara (atmosfir), kelembaban,
kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari. Pada waktu pengukuran
evaporasi, kondisi/keadaan iklim ketika itu harus diperhatikan, mengingat faktor
itu Sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan (Soewarno, 1991). Sedangkan Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses transpirasi adalah suhu, kecepatan angin, kelembaban
tanah, sinar matahari, gradien tekanan uap. Juga dipengaruhi oleh faktor
karakteristik tanaman dan kerapatan tanaman (Kodoatie dan Roestam Sjaief, 2005).
Ada
3 faktor yang mendukung kecepatan evapotranspirasi yaitu faktor iklim mikro,
mencakup radiasi netto, suhu, kelembaban dan angin ; faktor tanaman mencakup
jenis tanaman, derajat penutupannya, struktur tanaman, stadia perkembangan
sampai masak, keteraturan dan banyaknya stomata, mekanisme menutup dan
membukanya stomata dan yang ketiga faktor tanah, mencakup kondisi tanah, aerasi
tanah, potensial air tanah dan kecepatan air tanah bergerak ke akar tanaman
(Linsley dkk., 1979).
Evapotranspirasi
acuan (Eto) adalah nilai evapotransirasi tanaman rumput-rumputan yang terhampar
menutupi tanah dengan ketinggian 8-15 cm, tumbuh secara aktif dengan cukup air,
untuk menghitung evapotranspirasi acuan (Eto) dapat digunakan beberapa metode
yaitu metode Penman, Metode panci evaporasi, metode Radiasi, metode
Blanney-Criddle an metode Penman modifikasi FAO (Sosrodarsono dan Takeda, 1983)Untuk
metode Blanney Criddle rumus yang digunakan yaitu :
Eto
= c (p(0,46T+8))
Keterangan
:
c : koefisien tanaman bulanan
p : presentase bulanan jam-jam hari
terang dalam tahun
T : suhu udara
Sedangkan jika enentukan evapotranspirasi
berdasarkan metode radiasi menggunakan persamaan empiris maka menggunakan rumus sebagai berikut (Suyono Sosrodarsono, 1980):
( Eto ) = c (W *Rs )
Keterangan :
Eto : evapotranspirasi untuk tanaman referensi untuk suatu periode
tertentu
Rs : radiasi matahari (
mm / hari )
W : faktor pemberat yang tergantung dari temperatur
C : faktor yang disesuaikan , tergantung dari RH
rata – rata dan kecepatan angin siang hari pada ketinggian 2 m di atas
permukaan tanah.
BAB III
METODOLOGI
A.
Alat
dan Bahan
1. Bolpoin
2. Buku
3. Data
evaporasi selama 1 tahun
B.
Cara
Kerja
1. Mengumpulkan
data evaporasi selama 1 tahun yang akan dipakai untuk menghitung evaporasi dan
radiasi
2. Mencatat
rumus-rumus empiris yang digunakan untuk menghitung evaporasi dan radiasi
3. Menghitung
nilain evaporasi dan radiasi menggunakan rumus yang telah ditentukan
C.
Cara
Analisa Data
Data
hasil perhitungan evaporasi dan radiasi didapat dengan cara menghitung nilainya
menggunakan rumus empiris Metode Blaney-Criddle dan Metode Radiasi sebagai
berikut :
1.
Metode
Blanney – Criddle :
a. Menghitung
pada tabel data evaporasi
b. Menghitung
nilai p dengan menggunakan metode interpolasi pada tabel 1 yang telah diberikan
c. Menghitung nilai f = p (0,46 x Tmean +8)
d. Menentukn
nilai Rhmean dengan tabel data evaporasi
Jika RH < 20% → low
Jika RH 20-50% → medium
Jika RH >50% → high
e. Menghitung
n (lama penyinaran aktual) pada tabel evaporasi
f. Menghitung
nilai N (lama penyinaran maksimum) dengan interpolasi pada tabel 3 yang telah
diberikan
g. Menghitung
nilai n/N
Jika <0,45→ low
Jika 0,46 – 0,7 →
medium
Jika 0,71- 0,9 → high
h. Konversi
Uday pada tabel avaporasi menjadi m/s dengan cara
m/s
Laju klasifikasi Uday
pada grafik :
Jika 0-2 m/s → garis 1
Jika 2-5 m/s → garis 2
Jika 5-8 m/s → garis 3
i.
Menghitung nilai Eto menggunakan figure
1 yang telah diberikan berdasar (Rhmean, n/N, Uday dan f)
j.
Membuat grafik Eto vs Epan ( mendapatkan
nilai R)
Untuk Epan = 0,75 x
Evap
Grafik :
2.
Metode
Radiasi
a. Menghitung
pada tabel data evaporasi
b. Menghitung
n (lama penyinaran aktual) pada tabel evaporasi
c. Menghitung
nilai N (lama penyinaran maksimum) dengan interpolasi pada tabel 3 yang telah diberikan
d. Menghitung
nilai n/N
Jika <0,45→ low
Jika 0,46 – 0,7 →
medium
Jika 0,71- 0,9 → high
e. Menghitung
Ra menggunakan interpolasi tabel 2 yang telah diberikan
f. Menghitung
Rs = Ra (0,25 + 0.5 x n/N)
g. Menghitung
nilai w dengan interpolasi tiga kali pada tabel 4 yang telah diberikan
h. Menghitung
nilai w x Rs untuk dijadika sumbu x pada
figure 2
i.
Menentuka nilai RH mean dengan melihat
tabel data evapotranspirasi
jika RH < 40% → low
jika RH 40 % - 50 % →
low medium
jika RH 50% - 70% → medium high
jika RH >70% → high
j.
Konversi Uday pada tabel avaporasi
menjadi m/s dengan cara
mh/s
Laju klasifikasi Uday
pada grafik :
Jika 0-2 m/s → garis 1
Jika 2-5 m/s → garis
Jika 5-8 m/s → garis 3
k. Menghitung
nilai Eto menggunakan figure 2 uang telah diberikan berdasar (Rhmean, Uday dan
w x Rs)
l.
Membuatn Grafik Eto vs Evap
Epan = 0,75 x Evap
m. Mencari
nilai R dari grafik (setelah membuat grafik klik kanan – add tendline – pilih
display equation on chart dan pilir
display R-squared value on chart)
Grafik :
BAB
1V
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan dan Analisa
Tabel
Data Evaporasi
Lattitude : 07,29 LS Tahun :
2010
Altitude : 111,3 mdpl Stasiun :
SEMPOR
Bulan
|
Tmax
(oC)
|
Tmin
(oC)
|
RH
(%)
|
Kecepatan
angin (km/hari)
|
Lama
Penyinaran (jam/hari)
|
Evap
|
Januari
|
28,4
|
23,8
|
89,785
|
8,592
|
5,24
|
5,339
|
Februari
|
29,6
|
23,8
|
86,745
|
12,192
|
4,21
|
4,351
|
Maret
|
30,5
|
22,9
|
84,829
|
13,992
|
4,63
|
4,792
|
April
|
31,7
|
23,4
|
88,218
|
2,208
|
6,43
|
6,456
|
Mei
|
30,7
|
24,3
|
88,994
|
8,592
|
7,58
|
7,679
|
Juni
|
26,9
|
23,9
|
87,669
|
8,592
|
7,2
|
7,299
|
Juli
|
27,8
|
21,1
|
93,133
|
10,392
|
8,01
|
8,130
|
Agustus
|
27,8
|
21,1
|
91,355
|
8,592
|
6,19
|
6,289
|
September
|
27,7
|
22,6
|
89,692
|
8,592
|
6,4
|
6,499
|
Oktober
|
27,6
|
21,9
|
87,793
|
12,192
|
5,57
|
5,711
|
November
|
29,1
|
19,8
|
81,270
|
8,108
|
5,21
|
5,304
|
Desember
|
28,5
|
19,6
|
82,124
|
8,108
|
3,89
|
3,984
|
1.
Hasil
pengamatan Metode Blanney – Criddle
Bulan
|
Tmean
(oC)
|
p
|
f
|
n
|
Uday
|
N
|
n/N
|
Eto
|
Epan
|
Januari
|
26,51
|
0,27
|
5,40162
|
5,24
|
0,0
|
12,44
|
0,42
|
3,2
|
4,00425
|
Februari
|
26,7
|
0,27
|
5,47614
|
4,21
|
0,14
|
12,35
|
0,34
|
3,3
|
3,26325
|
Maret
|
26,7
|
0,27
|
5,47614
|
4,63
|
0,16
|
12,1
|
0,38
|
3,3
|
3,594
|
April
|
27,55
|
0,27
|
5,58171
|
6,43
|
0,02
|
11,91
|
0,54
|
4,0
|
4,842
|
Mei
|
27,5
|
0,25
|
5,1625
|
7,58
|
0,10
|
11,85
|
0,64
|
3,6
|
5,75925
|
Juni
|
25,4
|
0,25
|
4,921
|
7,2
|
0,10
|
11,66
|
0,62
|
3,4
|
5,47425
|
Juli
|
24,45
|
0,25
|
4,81175
|
8,01
|
0,12
|
11,71
|
0,68
|
3,3
|
6,0975
|
Agustus
|
24,45
|
0,26
|
5,00422
|
6,19
|
0,10
|
11,85
|
0,55
|
3,5
|
4,71675
|
September
|
25,15
|
0,26
|
5,08794
|
6,4
|
0,10
|
12,00
|
0,54
|
3,7
|
4,87825
|
Oktober
|
24,75
|
0,27
|
5,23395
|
5,57
|
0,14
|
12,34
|
0,45
|
3,8
|
4,28325
|
November
|
24,45
|
0,27
|
5,19669
|
5,21
|
0,09
|
12,44
|
0,42
|
3,8
|
3,978
|
Desember
|
24,05
|
0,27
|
5,14701
|
3,89
|
0,09
|
12,54
|
0,31
|
3,8
|
2,988
|
2.
Hasil
pengamatan Metode Radiasi
Bulan
|
Tmean
(oC)
|
n
|
N
|
n/N
|
Ra
|
Rs
|
w
|
W
x Rs
|
Uday
|
Eto
|
Epan
|
Jan
|
26,51
|
5,24
|
12,44
|
0,42
|
15,99
|
7,3554
|
0,75
|
5,51655
|
0,0
|
4
|
4,00425
|
Feb
|
26,7
|
4,21
|
12,35
|
0,34
|
16,06
|
6,7452
|
0,77
|
5,126352
|
0,14
|
3,7
|
3,26325
|
Mar
|
26,7
|
4,63
|
12,1
|
0,38
|
15,54
|
6,8376
|
0,76
|
5,196576
|
0,16
|
3,8
|
3,594
|
Apr
|
27,55
|
6,43
|
11,91
|
0,54
|
14,51
|
7,5452
|
0,77
|
5,809804
|
0,02
|
4,3
|
4,842
|
Mei
|
27,5
|
7,58
|
11,85
|
0,64
|
13,21
|
7,5297
|
0,75
|
5,722572
|
0,10
|
4,1
|
5,75925
|
Juni
|
25,4
|
7,2
|
11,66
|
0,62
|
12,54
|
7,0224
|
0,74
|
5,196576
|
0,10
|
3,8
|
5,47425
|
Juli
|
24,45
|
8,01
|
11,71
|
0,68
|
12,84
|
7,5758
|
0,73
|
5,530334
|
0,12
|
4
|
6,0975
|
Ags
|
24,45
|
6,19
|
11,85
|
0,55
|
13,81
|
7,25025
|
0,73
|
5,4376875
|
0,10
|
3,9
|
4,71675
|
Sept
|
25,15
|
6,4
|
12,00
|
0,54
|
14,94
|
7,7688
|
0,74
|
5,748912
|
0,10
|
4,3
|
4,87825
|
Okt
|
24,75
|
5,57
|
12,34
|
0,45
|
15,76
|
7,486
|
0,74
|
5,53964
|
0,14
|
4
|
4,28325
|
Nov
|
24,45
|
5,21
|
12,44
|
0,42
|
15,93
|
7,3278
|
0,73
|
5,349294
|
0,09
|
3,9
|
3,978
|
Des
|
24,05
|
3,89
|
12,54
|
0,31
|
15,89
|
6,43545
|
0,73
|
4,6978785
|
0,09
|
3,4
|
2,988
|
3.
Hasil
Eto (BC) dan Eto (Radiasi)
Bulan
|
Eto (BC)
|
Eto (Radiasi)
|
Januari
|
3,2
|
4
|
Februari
|
3,3
|
3,7
|
Maret
|
3,3
|
3,8
|
April
|
4,0
|
4,3
|
Mei
|
3,6
|
4,1
|
Juni
|
3,4
|
3,8
|
Juli
|
3,3
|
4
|
Agustus
|
3,5
|
3,9
|
September
|
3,7
|
4,3
|
Oktober
|
3,8
|
4
|
November
|
3,8
|
3,9
|
Desember
|
3,8
|
3,4
|
Contoh perhitungan :
A. Metode
Blanney - Criddle
1. Menghitung
Tmean
oC
oC
oC
2. Menghitung
nilai p dengan menggunakan metode interpolasi pada tabel 1
P(januari)
2,28 p = 0,6204
P = 0,27
P(februari)
2,28 p = 0,6104
P = 0,27
3. Menghitung nilai f = p (0,46 x Tmean +8)
F(jan) = 0,27 (0,46 x 26,1 + 8)
= 5,40162
F(feb) = 0,27 ( 0,46 x
26,7 + 8)
=
5,47614
4. Menentukn
nilai Rhmean dengan tabel data evaporasi
Rh
mean =
=
= 87,64 % (high)
5. Menghitung
n (lama penyinaran aktual) pada tabel evaporasi
n(jan) = 5,24
n(feb) = 4,21
6. Menghitung
nilai N (lama penyinaran maksimum) dengan interpolasi pada tabel 3
N(jan) =
1,18 N – 14,514 = 12,6 – N
2,18 N = 27,114
N
= 12,44
N(feb) =
1,18 N – 14,514 = 12,4 – N
2,18 N = 27,914
N
= 12,35
7. Menghitung
nilai n/N
n/N(jan) =
= 0,42 (low)
n/N(feb) =
= 0,34 (low)
8. Konversi
Uday
= 0,10 m/s (garis 1)
= 0,14 m/s (garis 1)
9. Menghitung
nilai Eto menggunakan figure 1
Eto(jan) = 3,2
Eto(feb) = 3,3
10. Mencari
nilai Epan
Epan(jan) = 0,75 x 5,339 = 4,00425
Epan(feb) = 0,75 x 4,351 = 3,26325
11. Membuat
grafik Eto (BC) vs Epan ( mendapatkan nilai R)
B. Metode
Radiasi
1. Menghitung
Tmean
oC
oC
oC
2. Menghitung
n (lama penyinaran aktual)
n(jan) = 5,24
n(feb) = 4,21
3. Menghitung
nilai N (lama penyinaran maksimum) dengan interpolasi pada tabel 3
N(jan) =
1,18 N – 14,514 = 12,6 – N
2,18
N = 27,114
N = 12,44
N(feb) =
1,18
N – 14,514 = 12,4 – N
2,18 N = 27,914
N = 12,35
4. Menghitung
nilai n/N
n/N(jan) =
= 0,42 (low)
n/N(feb) =
= 0,34 (low)
5. Menghitung
Ra menggunakan interpolasi tabel 2
Ra(jan) =
0,55 Ra-8,69 = 16,1 – Ra
1,55
Ra = 24,79
Ra = 15,99
Ra(feb)=
0,55 Ra-8,8 = 16,1 – Ra
1,55
Ra = 24,9
Ra = 16,06
6. Menghitung
Rs = Ra (0,25 + 0.5 x n/N)
Rs(jan) = 15,99 (0,25 + 0,5.0,42)
= 7,354
Rs(feb) = 16,06 (0,25 +
0,5.0,34)
= 6,7452
7. Menghitung
nilai w dengan interpolasi tiga kali pada tabel 4
W(jan) → Tmean = 26,1 oC
Interpolasi 1 =
0,2204 – 0,29 x1= x1 – 0,75
1,29 x1 = 0,9704
X1
= 0,75
Interpolasi 2 =
0,2262 – 0,29 x2= x2 – 0,77
1,29 x2 = 0,9962
X1
= 0,77
Interpolasi 3 =
0,0385 – 0,05 w= w – 0,75
1,05 w = 0,7885
w
= 0,75
W(feb) → Tmean = 26,7 oC
Interpolasi 1 =
0,2204 – 0,29 x1= x1 – 0,75
1,29 x1 = 0,9704
X1
= 0,75
Interpolasi 2 =
0,2262 – 0,29 x2= x2 – 0,77
1,29 w = 0,9962
w
= 0,77
Interpolasi 3 =
0,4158 – 0,54 w= w – 0,75
1,54w = 1,1658
w
= 0,76
8. Menghitung
nilai w x Rs
W x Rs (jan) = 0,75 x 7,3554
= 5,51655
W x Rs (feb) = 0,76 x 6,7452
= 5,126352
9. Menentuka
nilai RH
Rh
mean =
=
= 87,64 % (high)
10. Konversi
Uday
= 0,10 m/s (garis 1)
= 0,14 m/s (garis 1)
11. Menghitung
nilai Eto menggunakan figure 2
Eto(jan) = 4
Eto(jan) = 3,7
12. Mencari
nilai Epan
Epan(jan) = 0,75 x 5,339 = 4,00425
Epan(feb) = 0,75 x 4,351 = 3,26325
13. Membuat
Grafik Eto vs Evap (untuk mendapatkana nilai R)
B.
Pembahasan
Praktikum acara II agroklimatologi kali ini yaitu
berjudul Rumus Empiris. Rumus empiris adalah rumus yang didapatkan secara
empiris dari suatu kejadian (kejadian alam) .
Rumus empiris yang digunakan pada
acara kali ini yaitu yaitu Hukum Diffusitas dan Hukum Radiasi yang dicari dari
kedua rumus tersebur rumus mana yang paling akurat.
Pada praktikum acara 2
agroklimatologi kali ini, bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana
cara mencari atau menghitung nilai evapotranspirasi pada suatu daerah tertentu.
Dalam praktikum kali ini data
yang digunakan
adalah data
anasir iklim evaporasi di Stasiun Sempor.
Data yang didapatkan dihitung untuk mendapatkan
nilai Eto dengan menggunakan Hukum Blanney – Criddle dan Radiasi serta
menghitung Epan dari data evaporasi Stasiun Sempor. Setelah menghitung data
evaporasi Stasiun Sempor, maka didapatkan hasil nilai Eto dari Januari hingga
Desember yaitu untuk Metode Blanney Criddle dan
Radiasi, kemudian akan diperoleh hasil hubungan berupa grafik antara
nilai Epan vs Eto (Blanney-Criddle) dan Grafik hubungan antara Epan
vs Eto(Radiasi). Pada perhitungan menggunakan Metode Blanney-Criddle, diperoleh
nilai y = -0,0128x + 3,6156 dan
nilai
R² = 0,0023 sehingga R = 0,048 . Sedangkan pada perhitungan menggunakan Metode Radiasi, diperoleh nilai y = 0,1538x + 3,243dan nilai R² = 0,3648 sehingga nilai R = 0,191. Dengan kata lain, fungsi dari nilai Epan adalah sebagai pembanding untuk nilai Eto dalam pembuatan grafik.
R² = 0,0023 sehingga R = 0,048 . Sedangkan pada perhitungan menggunakan Metode Radiasi, diperoleh nilai y = 0,1538x + 3,243dan nilai R² = 0,3648 sehingga nilai R = 0,191. Dengan kata lain, fungsi dari nilai Epan adalah sebagai pembanding untuk nilai Eto dalam pembuatan grafik.
Hasil pengukuran
tersebut dapat membuktikan teori, di mana metoda Radiasi memiliki tingkat
keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan dengan metoda Blanney-Criddle.
Tingkat akurasi tersebut dapat diketahui setelah diperoleh nilai R dari
pengukuran pada masing-masing metoda. Data akan semakin akurat jika nilai R
semakin mendekati 1. Terbukti dari perhitungan Metode
Radiasi memiliki nilai R yang lebih mendekati 1 dibandingkan Metode
Blanney-Criddle.
Alasan lain yang membuat Metode Radiasi lebih akurat
yaitu karena metode Radiasi lebih menekankan pada radiasi matahari, yaitu Ra
dan Rs. Metode Radiasi menggunakan faktor yang lebih banyak untuk menentukan Eto
sehingga perhitungan yang digunakan lebih rumit, yang menyebabkan hasil akhir
menjadi lebih akurat. Sedangkan pada Metode Blanney-Criddle parameter yang
dijadikan masukkan utamanya adalah besarnya suhu dan lama waktu penyinaran
matahari. Kelebihan dari
metoda Blanney-Criddle adalah dalam perhitungannya yang sederhana, karena
faktor yang dignakan untuk menentukan nilai Eto lebih sedikit, sehingga mengakibatkan hasil
akhir kurang akurat.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari praktikum yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Salah
satu cara yang digunakan untuk menghitung suatu unsur cuaca / iklim dapat
menggunakan rumus empiris diantaranya yaitu Metode Blanney-Criddle dan Metode
Radiasi
2. Nilai
untuk metode Blanney-Criddle yaitu y = -0,0128x+3,6156 dan nilai
R² = 0,0023 sehingga R = 0,048 . Sedangkan pada perhitungan menggunakan Metode Radiasi, diperoleh nilai y = 0,1538x + 3,243dan nilai R² = 0,3648 sehingga nilai R = 0,191.
R² = 0,0023 sehingga R = 0,048 . Sedangkan pada perhitungan menggunakan Metode Radiasi, diperoleh nilai y = 0,1538x + 3,243dan nilai R² = 0,3648 sehingga nilai R = 0,191.
3. Metode
Radiasi lebih akurat dibandingkan Metode Blanney-Criddle berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan.
B.
Saran
Untuk praktikum
selanjutnya mungkin lebih baik jika praktikan diajari
benar-benar cara menggunakan alat-alat agroklimatologi sebab akan lebih berguna
ketika di lapangannya. Karena praktikum-pratikum yang sudah dilaksanakan terasa
hanya menyalin data dan lebih mirip praktikum statistika.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak Chay. 1995.
Hidrologi dan Pengeloaan daerah Aliran
Sungai. Gadjah Mada Press : Yogyakarta.
Black, Peter E.
1991. Watershed Hydrology, Prentice Hall,
Englewood Cliffs. New Jersey.
Kodoatie, R.J.
dan Roestam Sjarief. 2005. Pengelolaan
Sumber Daya Air Terpadu. Andi : Yogyakarta.
Linsley Ray K.,
Joseph B. Franzini. 1985. Teknik Sumber
Daya Air. Eralanga : Jakarta.
Soewarno. 1991. Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai
(Hdrometri). Nova : Bandung.
Sosrodarsono, Suyono. 1980. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya Paramita : Jakarta
LAMPIRAN